Minggu, 05 Desember 2010

Workshop "Bandung; Subjective city"

Beberapa penggal cerita ttng belajar fotografi di Ruang Iluminati. Jl. Demak no.35. Antapani, Bandung;


 
 
 

Pameran foto via Blackberry Messengger dan Twitter

Bertepatan dengan Puasa Tahun 2010, tukang foto berusaha mengekspresikan beberapa pandangannya dalam menjalani Bulan Yang Berkah ini. beberapa karyanya telah hadir dalam pameran via BBM dan Twitter satu minggu setelah Puasa hari H.

Berikut karya yang telah dipamerkan:
Ayam Sori
“Malaikat Jibril berdoa kepada Tuhan utnuk tidak menerima puasa nabi Muhammad dan keturunannya jika mereka tidak salaing bermaaf-maafan. Sesungguhnya perbuatan manusia tidak selalu adil adanya."
Berjaga, Berlindung
“segala perbedaan cara pandang, cara berpikir, dan cara menganalisis manusia selalu berbeda karena semua itu berdasarkan pengalamannya. Namun setiap manusia memiliki akal dan hati yagn sehat dalam mengeliminasi apa-apa yang baik atau benar untuk dirinya. Bekerja keraslah dalam berkarya, bekerja serta ibadah, sesungguhnya itu akan baik untuk diri kita dan orang-orang yang kita cintai serta kasihi”
Harapan Seafood Semua
“Jika benar adanya seafood berdoa kepada Tuhan dengan berkata ‘sehatkan lah jiwa dan raga manusia yagn memakanku. Sesungguhnya saya hidup demi kelangsungan hidup mereka pula.’ Apakah yagn kita lakukan untuk kelangsungan hidup mereka?”
Hidangan Penutup Pekan
“Susunlah keceriaanmu sebagaimana ia telah menurunkan kebahagiaan untukmu. Sabar, tulus dan ikhlas dipercaya sebagai vitamin dalam menjalani hidup. Selamat berakhir pekan.”


Warnai Kesukaan
“Buatlah indah pandanganmu tentang seseorang dan juga tentang kehidupanmu. Jangan biarkan keburukan pandanganmu tentang sesuatu, membuat lari keindahannya. Perlu pengalaman pahit sebagai pembelajaran, tapi perlu banyak keikhlasan dalam merangkul semua makhluk ciptaan-Nya.”















Tulisan Penutup Pameran
Oleh Taufik Kurniawan (Boqir), Selaku Kurator Spiritual

Tidak banyak yang bisa saya katakan mengenai pameran “Menjelang Bulan yang Berkah” dari saudara saya yg postur tubuhnya sangat i-deal (baca dgn pronounciation produk-produk apple), Rachmat Widhia. Sejak omongan ingin pameran keluar begitu saja dari mulutnya yang bau sarung hansip, saya langsung berkata, “hwa, berarti bulan ramadhan benar-benar bulan penuh ‘rachmat’”. Karena bung Rachmat Widhia akan meramaikan awal ramadhan dengan karya-karyanya.
Namun hal yg saya rasa perlu dikomentari adalah ide menggunakan media twitter dan display picture BBM (Blackberry Messenger) untuk memamerkan karya-karyanya. Media yang tentu sangat efektif untuk pameran, terutama display picture BBM. Target penikmat jelas, penyebaran karya dan deskripsinya mudah, respon interaktif antara si fotografer dengan penikmat, dan kelebihan-kelebihan lainnya.
Ide yg sangat simple, menggunakan media yang seringkali dimanfaatkan sebagai wadah ekspresi para pengguna BBM - ketak-ketik status, BM asal (tanpa klarifikasi), dan gonta-ganti display picture. Namun ini merupakan ide yg sangat brilian dari makhluk seperti Somad yang masih suka mengemut jempol kaki (orang lain) ketika tidur. Untuk track records berpameran, si fatbastard ini cukup sering mental ke sana ke mari dari satu even pameran ke even pameran lain di kampus kami. Jadi agak sedikit sungkan bagi saya untuk memberikan komentar atas karya-karya beliau (berupa gambar makanan dan minuman segar yg dipamerkan di bulan ramadhan, meyakinkan saya bahwa somad adalah satu-satunya iblis yang berhasil meloloskan diri dari rantai ramadhan) yg dipublikasikan sejak lima hari ke belakang.
Ketika beliau meminta saya menuliskan sebuah sambutan di akhir pameran via BBM (saya agak heran, sebuah sambutan tapi di akhir, sebetulnya saya merasa sangat terhina), saya mengajukan 3 pertanyaan kepada beliau. Kemudian kami putuskan proses tanya jawab via BBM inilah yang akan kami semburkan kepada penikmat.  
B:   Apa kabar? gmana rasanya stelah pameran,gmana rasanya saat pameran brlangsung? apa yg ndorong lo utk pameran saat puasa dgn memamerkan foto es2an yg mnggiurkan (anjing!)? dr mana ide penyebaran via bbm?
S:    Rasanya stelah pameran sungguh lega. Walaupun ini hanya tergolong pameran komunitas yahh. Tp gw bersyukur telah berhasil menerapkan konsep fotografi digital yg seharusnya :p. Rasanya selama menggelar pameran, pastinya campur aduk banget. Mulai dari menanggapi saran sampai menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti 'makanan ini bisa didapat dimana mad?' Hahahahaa..
B:   Hahahaha,pasti banyak yg curiga lo mnyimpan misi pemasaran lewat pameran ini,.trus2?
S:    Kalo ide penyebaran via bbm, ini berasal dari beberapa pengguna bbm banyak sekali menggunakan fasilitas BM sebagai tmpt utk bermain2. Meskipun menyebarkan berita atau info ttng apapun itu, ternyata selama gw konfirmasi lagi ke orangnya, mereka tau info itu dr orng yg BM juga, artinya info mereka tidak akurat dan tidak kuat karena tdk ada klarifikasi terlebih dahulu :p nah disini gw menggunakan BM atas kepentingan pribadi dan membawa bendera pameran tunggal :)
B:   Lo blom jawab smua, gw bete! Apakabar? Blm djawabTrus knp tb2 pgn pameran,blm djawab..
S:    Hahahha.. Alahmdulillah baik :)
Kenapa pengen pameran? Sebenarnya setiap orng yg pernah memotret pasti pernah memamerkannya sih. Spt contoh, foto profil bbm ini aja deh, bagi gw pribadi foto profil itu adalah salah satu bentuk pameran tunggal juga. Dimana si user menampilkan rasa yg dia rasakan, agar orng lain tahu. :) selain itu, kyknya semua fotografer memang punya kewajiban utk pameran deh ;)
B:   Knp tb2 kerjasama ama mang ais? stau gw kan lo ampe h-1 blm ada ide mo foto apaan..trus gmana krja sama lo ama dy? apa atas dasar suka sama suka? atau paksaan? makanan dan minuman yg asli KLIATANNYA ENAK BGT,trutama di bln ramadhan pada jam2 sgini,itu lo beli n lo jilat2? apa mang Ayis secara sukarela dan penuh kasih nyiapin makanan saur n berbuka lo?
S:    Ntar aja ini.
Kalo udah personal banget :p
Buat jawaban yg ke dua, gw gak bisa jawab skrng.

B:   JAWAAABB!!rauuuwwrrrrr..
PING!!! PONG!!! PUNK!!!
Woi,jangan lari lo!

S:    Oia, ketinggalan. Kenapa harus foto makanan? 1. Karena makan dan minum sebenarnya sudah sangat mudah utk di tahan. Ini hanya beberapa tampilan gambar dimana pada saat pemotretan gw merasakan ada something yg bikin gw bahagia disini. Dan dlm proses kurasi foto, gw sambil baca2 buku agama. Alhasil yahh begitu dehh.. Bisa dibilang proses pameran ini sangat singkat. 2. Sejujurnya, gw hanya ingin membantu kawan2 yg menjalankan puasa agar dpt berkah. Gak papa gw dpt dosa dengan memberikan cobaan foto makanan, tp niat gw membantu orng2 yg berpuasa kok. Wweeeeekkk :p
Oke, kenapa mang ais, karena gw ada project pemotretan utk restonya, tp selama pemotretan gw merasa ada yg bisa gali dr fisik makannan2 ini. Dan alhasil gitu deh
Dan ini pure tanpa promosi dr si resto atau pihak2 lain. Ini hanya melibatkan gw dan mang ais.
B:   Cih,gasuka gw lo bdua deket2 gt..tp mayan c,skalian pemanasan sblom proyek dmulai..
Trus?masih banyak nohh..

S:    Itu udah mewakili kok
Udeeehhh
B:   Blooomm!!!
Itu lo jilatin ga makanan2 nya?!
Itu pentiiiiilll.. *penting

S:    Makanan yg udah difoto jelasnya sudah gw coba semua..hahahahahahaaa
B:   Hahahahaa,mangstabs
Brati rasa jg jd dasar karya2 lobukan tampilannya doang

S:    Oia dong jelas. Jelas sekali. Moto gw 'sesuatu yg indah asalnya dr mata dan turun ke hati, begitu juga fotografi. Kamera hanya alat yg membantu proyeksi mata serta hati' :)

B:   Oh,jd klo ini dr lidah turun ke perut..
Yaud,pertanyaan brikutnya..

S:    Hahhahaa.. Pasti, kenyang dech :p
Oke siap:)

B:   Brapa brat badan lo skrg? Rasa makanan n minumannya ssuai tampilannya yg mnggiurkan g? brp harga msg2 makanan? (Trutama foto terakhir n foto hari ke dua)..mang ais masaknya pake tangan kanan/kiri? dy masih gondrong? gw ud lama g ktemu..

S:    Berat badan? Yg pasti turun 12kg semanjak lo gak mau ketemu gw karena gw kurus.  Rasa makanannya sangat tercermin dr foto yg saya ambil. Harganya gak ada yg lebih dr 20rb sepertinya. Yg foto kelima ini harga makannya kalo gak salah 7500. Mang ais dah gak gondrong, skrng botak kayak tuyulnya mba yul.

B:   Anjing,mba yul pertama apa kedua? yang pertama, Dominique Sandra,anjiiiinnngg..*a*anya melototin c ucil mulu!!!
Yaud,gw pesen yg coklat itu nyet..asli,clana dalem gw ampe basah kena iler..

S:    Semua conversation ini, tanpa sensor akan gw jadikan BM loh. Sebagai penutup pameran. Mamfusss

B:   Hahahahahaha,lo edit laaaahhh!!
Yaud,pertanyaan gw ssuai perjanjian cuma 3 pangkat 3..

    Kemudian pembicaraan terus berlangsung selama beberapa menit (sayangnya tidak dapat dimuat karena semakin asusila), hingga azan berkumandang. Saatnya kami untuk menghadap.

Canon G12 - With High Definition Video


Be ready to impress with the PowerShot G12. Loaded with powerful technologies, Canon’s HS SYSTEM, hybrid IS, 2.8-inch Vari-angle PureColor System LCD, and RAW + JPEG image modes that has made the G Series cameras world renowned, this flagship camera paves the way with these new upgrades , 720p HD Video with stereo sound to get crystal clear footage, multiple aspect ratios, High Dynamic Range, Electronic Level, Tracking AF, a Front Dial and much more to give you even more creative control than before!
  • 10 megapixels
  • 5x optical zoom
  • HD Movie with stereo sound
HS SYSTEM
The HS SYSTEM comprises of a 10MP high-sensitivity sensor (back illuminated) and Canon's renowned DIGIC imaging processor, allowing photographer to capture full resolution images with vivid color reproduction. It also helps to drastically reduced image noise even in tricky light conditions without a tripod.
Hybrid IS (Image stabilizer)
Canon's new Hybrid IS with its superior optical image stabilization mechanism rids camera shake image blur, allowing you to capture sharper macro photography.
Manual Controls (P, Tv, Av & M)

For the serious photographers, the PowerShot G12 comes with a manual mode that allows adjustments on settings such as exposure and shutter speed hence enabling user to achieve their own personal desired picture. With newly added Front Dial, Exposure Compensation Dial, and a Speed Dial, users gain easy and efficient access to commonly used settings.




Canon EOS 550D / EOS Rebel T2i



Fitur:
  • 18 MP APS-C CMOS sensor
  • Prosesor DIGIC 4
  • ISO 100-6400, H: 12800
  • 3.7fps shooting
  • Full HD film
  • Ext. Soket mic




18 MP CMOS sensor
Ideal untuk mereka yang ingin membuat foto ukuran besar, tanpa kehilangan detail apapun yang diperlukan dalam percetakan
CMOS 18MP EOS 550D sensor luar biasa dalam cahaya rendah, dan menghasilkan gambar dengan noise sangat rendah.


Prosesor DIGIC 4
Prosesor Canon DIGIC 4 bekerja dengan sensor CMOS untuk memberikan pemrosesan 14-bit image, untuk gradasi halus dan warna tampak alami. DIGIC 4 juga kekuasaan Reduksi Kebisingan canggih saat pengambilan gambar pada kecepatan ISO tinggi, ditambah split-detik start-up kali dan meninjau gambar yang mendekati-instan setelah penembakan.


ISO tinggi untuk cahaya rendah
Ketika cahaya tingkat turun, EOS 550D menawarkan jangkauan ISO hingga 6400 - diperluas untuk 12.800 bagi mereka lingkungan di mana menggunakan flash yang tidak diinginkan.


Full HD film rekaman
The EOS 550D menggabungkan luar biasa masih menembak dengan kemampuan untuk menembak Full HD (1080p) video. Untuk memenuhi kreativitas Anda EOS 550D fitur manual kontrol penuh dan frame rate yang dipilih. Anda juga bisa menembak 50/60fps film 720P kecepatan tinggi ketika tindakan tersebut benar-benar cepat. Koneksi HDMI memungkinkan pemutaran cuplikan dan gambar pada HDTV apapun. Juga dengan pemutaran TV yang kompatibel dapat dikendalikan dengan menggunakan remote control TV.


Mikrofon eksternal Socket
Tambahkan mikrofon tambahan untuk kualitas suara yang lebih baik dengan menggunakan soket jack 3.5mm stereo.


Simarle, Sindikat Mata Merem Melek


Biasa disingkat Simarle, sebuah komunitas fotografi yang baru berdiri pada malam hari, setahun yang lalu. Disaat semua mata terpejam, kami terjaga. Sementara mata kalian melek, kami terpejam. Oleh karena itu kami menyebut komunitas kami SIMARLE – Sindikat MAta meRem meLEk.
          Jangan harap kami membuka mata ketika kalian bertanya kapan kami seperti om Darwis, kami hanya akan memejamkan mata. Tapi tentu kami akan membuka mata lebar-lebar ketika om Darwis mau berguru kepada kami. Kami tidak pelit ilmu, seperti beliau-beliau yang harus mengendus bau mata uang baru mau membagi ilmunya. Karena di atas langit masih ada langit, toh kita tak akan pernah mendengar istilah professor fotografi. 
          Setiap seni punya gaya sendiri. Dan inilah gaya kami. Slengean tapi cihuy & cinta damai. Tapi tidak segan berbagi. Pun jika kalian menemukan hal yang bisa dibagi dari kami.
          Siapapun anda tidak ada pemaksaan untuk menjadi bagian dari kami, asalkan berbesar dada & berlapang jiwa, itu saja sudah cukup layak untuk anda masuk komunitas ini. Akhir kata selamat menikmati suguhan karya-karya kami. Terima kasih.


Crew SIMARLE
Alben Perninda

Edmiraldo Siregar (Aldo)

Taufik Kurniawan (Boqir)

Fikri Azali (Komeng)

Rachmat Widhia (Somad)

Dokumentasi On Stage